Logo PLN Nusantara Power

Our Contacts

Jl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya

info@plnnusantarapower.co.id

+62 31 8283180

Category: Berita

Bocornya Gas Hidrogen UP Gresik

Keheningan ruang Central Control Room (CCR) PLTGU, mendadak pecah begitu suara alarm meraung-raung. Seorang operator segera mendekat ke control desk untuk memastikan penyebab alarm tersebut berbunyi.

 

“Pak, ini alarm dari seal oil system Steam Turbine (ST) 2.0. Ada kemungkinan gas hydrogen bocor,” lapor operator tadi kepada Juri Wibowo, SPVS Produksi PLTGU yang kemarin sedang bertugas. Raut kepanikan sukardi sembunyikan dari pria 43 tahun tersebut. Dia sadar bahwa kebocoran gas hydrogen sangat berisiko terhadap ledakan. Namun dia tetap berusaha tenang. Melalui HT, dia perintahkan operator local untuk memastikan kondisi di lapangan.

 

Tidak berapa lama, dari HT terdengar penjelasan bahwa pipa gas hydrogen memang benar-benar bocor. “Valve sudah saya blok Pak, line gas juga langsung saya venting. Tapi di exciter muncul bunga api..”Belum tuntas laporan disampaikan, tiba-tiba terdengar suara ledakan keras sekali. Kembali Juri mengambil peran, dia perintahkan operator lain mengecek ST 2.0. Sejurus kemudian, diketahui bahwa terjadi ledakan di exciter dan saat ini terjadi kebakaran yang mulai menjalar ke generator.

 

Operator yang sebelumnya memberikan laporan,ternyata sudah tergeletak di samping generator. Di dekat ST 1.0 juga nampak beberapa korban dari tim UPHT yang sedang melaksanakan overhaul. Berbekal 24 tahun pengalaman di PT PJB, Juri langsung memberikan serangkaian komando, dan melaporkannya ke Manajer Operasi yang kemudian diteruskan ke General Manager. Menimbang beberapa informasi yang disampaikan Manajer Operasi, GM UP Gresik Wisrawan Wahju Wibowo, yang kebetulan sedang ada rapat langsung menetapkan kondisi tanggap darurat dan memerintahkan semua jajaran mengambil peran sesuai prosedur tanggap darurat.

 

Beruntung, kondisi di atas tidak terjadi betulan. Kebocoran gas hidrogen yang sampai menimbulkan ledakan dan kebakaran hanya salah satu scenario simulasi Business Continuity Plan (BCP) di UP Gresik pada Kamis (7/12). Acara tersebut merupakan agenda tahunan UP Gresik dalam rangka memitigasi risiko yang sifatnya catastrophic.

 

“Tiap tahun kami ambil tema yang berbeda sesuai hasil analisa risiko yang telah kita lakukan. Tahun ini kita mengambil tema kebocoran gas hidrogen, mengingat pendinginan generator PLTU dan ST menggunakan gas hidrogen,” papar Wisrawan di sela-sela acara.Simulasi yang merupakan hasil kerja sama antara UP Gresik, UPHT, dan PT PLN (Persero) P2B, khususnya yang bertugas di GITET Gresik ini merupakan perwujudan system kesiapsiagaan terpadu.

 

Mengingat ketiga instansi tersebut bekerja pada area yang sama, maka menuntut kerja sama efektif semua pihak. Pada simulasi kemarin, UP Gresik melaunching frekuensi radio khusus tanggap darurat. “Kami sediakan repeater khusus, dimana frekuensinya harus diset di channel no 1 semua HT karyawan. Jalur frekuensi hanya boleh dipakai dalam kondisi tanggap darurat. Hal ini untuk memastikan tidak ada kendala komunikasi saat tanggap darurat,” lanjut Wisrawan.

 

Tim tanggap darurat kemudian mengambil peran masing-masing. Tim pemadam kebakaran langsung merapat ke lokasi ketika operator gagal memadamkan api.Tim evakuasi segera membawa korban ketempat aman untuk dilakukan pertolongan pertama oleh Tim PPGD. Mengingat kondisi semakin parah, korban kemudian dilarikan ke klinik. Staf kantor dan semua tamu tak luput dari evakuasi, semua diminta berkumpul di lapangan bola sebagai assembly point. Dokumen penting pun juga diamankan untuk menghindari risiko kehilangan dokumen. Untuk mengevaluasi jalannya simulasi, di masing-masing pos ditugaskan observer untuk mengevaluasi ketepatan waktu dan mencatat segala gap yang terjadi.

 

Sinergi segenap pihak itu pun membuahkan hasil. Tidak sampai satu jam, api berhasil dipadamkan. Tidak ada korban jiwa. Tiga korban luka telah dirawat di klinik. Kondisinya makin membaik karena ditangani dengan cepat. Begitu status tanggap darurat dicabut, operator bergegas melakukan penormalan unit untuk kembali beroperasi. Tim pemeliharaan pun dengan sigap membantu operator bilamana ada peralatan yang membutuhkan penormalan. Enjinering ikut turun untuk memastikan kondisi generator, termasuk menjajaki jika diperlukan klaim asuransi. “Ini merupakan tahap lanjutan dari tahapan simulasi yang kita perankan, yaitu Emergency Response Plan (ERP), Crisis Response Plan (CRP), dan Business Recovery Plan”, papar mantan GM UP Cirata tersebut.

 

Di era keterbukaan seperti sekarang, perusahaan dituntut mampu berinteraksi dengan media massa. Untuk itu pada acara kemarin, juga disisipkan adegan bagaimana satpam harus mampu menerima wartawan yang berebut masuk ingin meliput. Setelah semua kondisi terkendali, perwakilan manajemen menyampaikan konferensi pers kepada awak media. Simulasi diakhiri dengan forum evaluasi. Segala catatan dari observer didiskusikan untuk merumuskan langkah perbaikan. (qom)

Delegasi Indonesia – Italy G20 Peer Review Kunjungi UP Cirata

Delegasi Indonesia – Italy G20 Peer Review on Fossil Fuel Subsidy Reform bersama Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan Republik Indonesia mengunjungi Unit Pembangkitan (UP) Cirata Rabu (6/12). Kedatangan mereka untuk melihat pengelolaan pembangkit energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia.

 

UP Cirata terpilih sebagai lokasi kunjungan karena dinilai dapat mewakili komitmen pemerintah dalam pengembangan EBT yang ramah lingkungan dan secara tak langsung juga dapat mengurangi penggunaan bahan bakar fosil. Hal ini sejalan dengan semangat G20 Peer Review on Fossil Fuel Subsidy Reform yaitu berupaya mengurangi subisidi bahan bakar fosil dan mengurangi kebijakan yang mendukung penggunaan bahan bakar fosil karena dinilai tidak efisien serta berdampak pada kerusakan lingkungan.

 

Pada kesempatan tersebut Direktur Operasi I PT Pembangkitan Jawa-Bali Sugiyanto, memaparkan Peran EBT pada Bauran Komposisi Elektrifikasi di Indonesia, khususnya oleh PLTA dan PLTS Cirata. Ia juga menyampaikan rencana pengembangan PLTS Terapung Cirata berkapasitas 200 MW yang akan menjadi PLTS terapung terbesar di dunia.

 

Sementara itu, Senior Manajer Energi Baru dan Terbarukan PT PLN (Persero) Sutiyo Siswanto, memberikan penjelasan terkait pembangunan Renewable Energy di Indonesia. Hingga September 2017 komposisi pembangkit EBT di Indonesia yang telah beroperasi mencapai 12% dari total kapasitas seluruh pembangkit sebesar 52.231 MW. Potensi pengembangan EBT di Indonesia masih sangat terbuka.

 

Sutiyo juga memaparkan rencana dan strategi PLN dalam 10 tahun mendatang yang salah satunya akan mengoptimalkan energi primer lokal, seperti mulut tambang, mulut sumur dan sumber daya EBT yang dapat mereduksi biaya produksi, serta meningkatkan nilai ekonomis energi primer lokal.

 

Selain paparan dan diskusi, kunjungan juga diisi dengan peninjauan lokasi ke PLTS Cirata 1 MW, PLTA Cirata 1.008 MW, lokasi rencana pembangunan PLTS Terapung 200 MW di waduk Cirata.

 

Kunjungan ke UP Cirata merupakan penutup rangkaian acara delegasi Indonesia – Italy G20 Peer Review on Fossil Fuel Subsidy Reform. Indonesia berkesempatan menjadi tuan rumah dan objek review bersama dengan Italy, yang membahas tentang kebijakan fiskal di sektor energi, khususnya bahan bakar fosil dan perkembangan Renewable Energy.

 

Sebagai salah satu anggota G20 forum, Indonesia dipandang berhasil mengurangi subsidi bahan bakar minyak melalui pencabutan subsidi premium dan mengganti mekanisme subsidi pada solar. Indonesia juga dinilai berhasil melakukan reformasi pada segi kelistrikan, melalui pengurangan subsidi listrik bagi pelanggan listrik skala besar.

 

Sehingga pada tahun 2017 subsidi lebih tepat sasaran bagi masyarakat miskin. Inilah alasan mengapa Indonesia terpilih menjadi objek dan lokasi peer review. Melalui kegiatan peer review Indonesia berbagi pengalaman dari sisi kebijakan, sisi administrasi dan pertimbangan apa saja yang dilakukan dalam melakukan reformasi. (ric)

Kunjungan Dewan Ketahanan Nasional

Unit Pembangkitan (UP) Paiton Rabu (6/12) menerima kunjungan Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) dalam upaya penggalian isu strategis di bidang ketahanan energi nasional. UP Paiton dipandang sebagai salah satu penyedia energi listrik yang vital pada jaringan listrik Jawa-Bali sehingga menjadi lokasi untuk penggalian informasi tersebut.

 

Laksda TNI Djajeng Tirto S, staf ahli sosial budaya Sekretariat Jendral Dewan Ketahanan Nasional mengatakan bahwa listrik merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo. “Informasi yang didapatkan disini akan kami sampaikan untuk kemudian jadi pertimbangan Bapak Presiden,” imbuhnya.

 

Kunjungan dimulai dengan pemaparan profil dan pencapaian UP Paiton yang disampaikan oleh Pelaksana Tugas Harian (PH) General Manager, Dwi Juli Harsono. Dalam presentasinya, Juli mengatakan bahwa untuk mendukung semangat ketahanan energi, pemerintah perlu mengelola energi primer dengan tepat sasaran. “Karena 75% kebutuhan kami ada di energi primer, dalam hal ini batubara,” lanjut Manager Operasi PT PJB UP Paiton ini.

 

Setjen Wantannas juga menyoroti pertumbuhan ekonomi yang terjadi dengan keberadaan PLTU Paiton serta penyerapan tenaga kerja lokal. Racmanoe Indarto, Kepala Divisi Perencanaan dan Evaluasi Operasi dan Pemeliharaan-1 PT PJB menjelaskan bahwa UP Paiton memberdayakan tenaga kerja lokal dalam operasional perusahaan. “Dari Total 650 tenaga kerja, 400 diantaranya merupakan warga lokal yang berposisi di bagian pendukung operasional,” paparnya.

 

Diskusi berjalan cair dan diselingi dengan sharing pengalaman terkait hubungan perusahaan dengan masyarakat sekitar.

 

Pada akhir kunjungannya, Setjen Wantannas mengapresiasi penanaman prinsip bela negara melalui budaya perusahaan yang diterapkan oleh PT PJB. Salah satunya adalah pemutaran hymne dan mars PJB setiap hari. Ia menyatakan bahwa hymne dan mars mengandung unsur unsur bela negara yg ditekankan oleh Presiden RI.(ren)

3.000 Bibit untuk Pesisir

Memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia yang jatuh tiap tanggal 28 November, PT PJB UP Muara Tawar melaksanakan aksi tanam mangrove. Kegiatan pada Kamis (30/11) itu dilaksanakan di Area Pusat Restorasi dan Pembelajaran Mangrove (PRPM) Kampung Paljaya, Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Bekasi.

 

Penanaman mangrove melibatkan siswa SDN Pantai Makmur 03 sebagai upaya untuk menanamkan rasa cinta pada lingkungan sejak dini. Selain siswa SD, aksi itu juga diikuti oleh Kepala Dinas terkait, Pemerintah setempat, serta masyarakat sekitar. Sebanyak 3.000 bibit mangrove ditanam dalam kesempatan tersebut.

 

UP Muara Tawar secara rutin melakukan penanaman bibit mangrove dengan melibatkan kelompok masyarakat sekitar. Upaya ini sebagai solusi untuk mengatasi masalah abrasi yang mengancam kehidupan masyarakat wilayah pesisir. Pelibatan masyarakat untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.(tia)

Kepedulian untuk Pacitan

Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Pacitan, Yogyakarta dan beberapa daerah lain mengundang keprihatinan dari segenap anak bangsa. Para korban memerlukan bantuan agar dapat bertahan di tengah cuaca yang belum sepenuhnya bersahabat.

 

Sebagai bentuk kepedulian, PT PJB dan anak usahanya PT PJBS telah menyerah bantuan tanggap darurat bencana bagi korban di Pacitan. Bantuan diserahkan kemarin dan pagi hari tadi (30/11) kepada warga Desa Pucung, Hadiwarno dan Sido Mulyo. Sejumlah keperluan darurat warga diserahkan saat itu. Diantaranya berupa bahan makanan, air minum, selimut, pembalut, perlengkapan bayi, perlengkapan mandi dan lainnya.

 

Selain itu, PJB juga melakukan evakuasi material longsor dengan alat berat untuk membuka akses jalan menuju PLTU Pacitan yang tertutup longsor.

PJB Gandeng Masdar – PLTS Terapung Pertama di Indonesia Segera Dibangun

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arcandra Tahar bersama Duta Besar Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk Indonesia, Mohamed Abdulla Mohammed Bin Mutleq Alghafli hari ini Selasa (28/11) menyaksikan penandatangan project development agreement antara PT PJB dan MASDAR. Penandatangan ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara PT PJB dan MASDAR tanggal 16 Juli 2017 tentang Development of Renewable Large Scale Power Projects in the Republic of Indonesia di Abu Dhabi, PEA.

“Saya senang dengan kerjasama ini, yang merupakan tindak lanjut dari MoU sebelumnya. Proyek ini akan menjadikan PLTS terapung pertama di Indonesia, selain itu diharapkan dapat menghasilkan tariff listik di bawah Biaya Pokok Penyediaan (BPP) setempat, untuk Jawa Barat dibawah 6.5 cent USD/KWh, karena apabila diatas BPP akan sulit untuk dijalankannya” ujar Wakil Menteri ESDM, Arcandra Tahar

Proyek yang dikembangkan adalah Floating Photovoltaic Solar Power Plant 200 MW di waduk Cirata milik PT PJB, untuk Feasibility dan Grid interkoneksi study telah selesai di akhir September 2017, dan telah diserahkan kepada PT PLN (Persero) serta direncanakan pelaksanaan Power Purchase Agreement (PPA) secepatnya.

“Proyek ini adalah yang terbesar untuk proyek sejenis, seluas 200 HA disiapkan di Cirata, dengan business to business yang baik, proyek ini juga mengakselerasi untuk pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT) dan memperkuat kerjasama antara Indonesia dan PEA” ungkap President Direktur PT PJB, Iwan Agung Firstantara.

Hal ini pun dibenarkan oleh Chief Executive Officer MASDAR, Mohammed Al Ramahi proyek pembangkit Floating Photovoltaic Solar tidak hanya terbesar di Indonesia juga akan menjadi yang terbesar di dunia. “Saya sangat senang dengan penandatangan ini, mengingat Mubadalla juga menjalin hubungan kerja sama kurang lebih 10 tahun, dan sekarang MASDAR tidak hanya membangun yang terbesar di Indonesia tetapi juga yang terbesar di dunia, dengan adanya perjanjian kerjasama ini mempermudah jalan agar cepat beroperasi,”ujarnya

Komitmen pemerintah untuk pengembangan energi terbarukan terus dilanjutkan, penandatangan kerja sama ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk mencapai bauran energi mencapai 23% untuk energi baru terbarukan. Wamen ESDM pun menjelaskan bahwa pemerintah sangat terbuka untuk investor. “Pemerintah sangat terbuka untuk para investor datang ke Indonesia, kami menawarkan dengan bisnis yang sehat, tentu saja dengan tarif yang lebih rendah dari BPP” tutup Wamen ESDM.

Siswa Kopassus Mengunjungi BPWC

Pengelolaan OBVITNAS (Objek Vital Nasional) di PLTA Cirata mendapatkan perhatian dari PUSDIKPASSUS (Pusat Pendidikan Pasukan Khusus) Batujajar. Instansi ini secara rutin mengajak siswa didiknya melakukan study banding ke PT PJB BPWC untuk mempelajari berbagai hal terkait pengamanan OBVITNAS.

Para siswa Kopassus Batujajar, bulan ini kembali berkunjung ke BPWC pada Kamis (23/11) pagi. Rombongan berjumlah 50 orang dan didampingi oleh Komandan Kursus Lettu Czi Ahamd Suadi. Kedatangan mereka disambut oleh GM PT PJB BPWC Mochammad Agustian di Gedung B Kantor BPWC, Ciepeundey, Bandung Barat.

Kunjungan diisi dengan pemaparan pengelolaan OBVITNAS dan Sistem Manajemen Pengamanan oleh BPWC. Sesi diskusi serta tanya jawab melengkapi paparan tersebut. Pada akhir kunjungan para tamu diajak melihat langsung situasi di lapangan. Diantaranya mengunjungi Bendungan Cirata dan Power House PLTA Cirata.

Kunjungan ini diharapkan dapat meningkatkan hubungan baik yang telah terjalin antara PT PJB BPWC dengan PUSDIKPASSUS Batujajar. (azz)

Penghargaan IBEA 2017

Beberapa penghargaan berhasil diraih PT PJB dalam gelaran Malam Penghargaan Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2017 Kamis malam (23/11) di Jakarta.

Penghargaan yang diberikan oleh Majalah Listrik Indonesia itu meliputi :
1. The Best Power Plant dibawah 10 MW (Unit Pembangkitan Brantas – Selorejo)
2. Top 5 Power Plant Company
3. Top 3 CSR Electricity Company
4.Top 3 Power Plant 10-100 MW
5. Top 5 Power Plant diatas 100 MW
6. Top 5 Environmentally Concerned

Pameran Kelistrikan dan Penghargaan Indonesia Best Electricity Award (IBEA) 2017 digelar sejak Rabu-Kamis, 22-23 November 2017 di Hotel Bidakara, Jakarta. PJB berperan serta dalam pameran dan presentasi yang diadakan dalam acara tersebut.

Air Bersih dan Renovasi Masjid untuk Masyarakat Maniis

Air merupakan sumber kehidupan dimana kualitas serta kebersihannya akan berdampak bagi kualitas kesehatan masyarakat. Sayangnya, akses untuk mendapatkan air bersih bukanlah perkara mudah bagi sebagian masyarakat, termasuk bagi warga Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta. Menyadari akan hal tersebut, PT PJB BPWC tergerak untuk memberikan bantuan sarana air bersih bagi warga yang berada di dekat unit kerjanya itu.

BPWC membangun sarana air bersih pada empat titik di Kecamatan Maniis, meliputi Desa Tegal Datar, Desa Sinargalih, Kampung Cipicung dan Di Polsek Maniis. Bantuan yang merupakan bagian dari program CSR BPWC di bidang infrastruktur itu diserahkan oleh Kepala BPWC Mochammad Agustian pada Rabu (22/11.) Penyerahan dihadiri juga oleh Camat Maniis, Cecep Samun, dan Suwanto selaku Kanit Polsek Maniis.

Masyarakat merasa terbantu dengan kehadiran sarana air bersih yang dibangun BPWC. “Sebelumnya, kita harus membeli air untuk kebutuhan sehari-hari, dengan adanya program CSR dari PJB BPWC ini, kita sangat terbantu, tidak perlu beli lagi. Bisa hemat banyak,” kata Suwanto.

Dalam kesempatan yang sama, dilakukan juga serah terima bantuan renovasi sarana ibadah kepada DKM Masjid Al-Huda di Desa Citamiang, Kecamatan Maniis. Renovasi yang dilakukan oleh BPWC meliputi perbaikan tempat wudhu, sarana MCK dan sebagian dari atap dan pavling blok dari halaman masjid yang sudah rusak.

Mochammad Agustian memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat Maniis, pemuda desa dan Muspika karena telah ikut membantu mensukseskan program-program CSR dari PT PJB BPWC. Bantuan yang diberikan diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat. (azz)

Aksi Pemuda Hijaukan Cirata

Kegiatan positif bagi lingkungan dilakukan pemuda di Kecamatan Maniis, Purwakarta pada peringatan Hari sumah Pemuda tahun ini. Mereka bahu membahu menanam bibit tanaman keras di Kampung Cibanggala, Desa Cijati, Kecamatan Maniis, Purwakarta pada Sabtu (28/10) lalu. Sekitar 250 bibit ditanam pada aksi tersebut yang meliputi bibit pohon mahoni, rambutan, sukun, mangga, pete, dan durian.

Penghijauan dilakukan oleh Badan Pengelola Waduk Cirata (BPWC) bekerja sama dengan GEMAPALA (Generasi Maniis Pecinta Alam) dan beberapa organisasi kepemudaan lain di Kecamatan Maniis. Kegiatan ini dihadiri oleh MUSPIKAN Maniis, Perhutani, Pemuda Pancasila, Karang Taruna, pelajar dan masyarakat sekitar.

Kecamatan Maniis merupakan daerah ring 1 PT PJB BPWC. Penghijauan menjadi upaya untuk menjaga kelestarian alam sekitar Waduk Cirata. Aksi penghijauan yang dilakukan pemuda di Kecamatan Maniis diharapkan dapat meningkatkan semangat para pemuda lain untuk melakukan aksi nyata bagi bangsa. (azz)