Logo PLN Nusantara Power

Our Contacts

Jl. Ketintang Baru No. 11 Surabaya

info@plnnusantarapower.co.id

+62 31 8283180

Category: Berita

Presiden RI Resmikan PLTU Cilacap Ekspansi 1×660 MW

 

Cilacap, 25 Februari 2019 – Presiden RI Joko Widodo meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ekspansi 1×660 MW yang terletak di Desa Karangkandri, Slarang dan Manganti, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Senin (25/2).

Peresmian PLTU ini juga dihadiri oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri BUMN Rini M. Soemarno, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji, Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin, Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya Agus Nurwahyudi dan Direktur Utama PT Pembangkitan Jawa Bali Iwan Agung Firstantara.

Pembangkit yang menempati area seluas kurang lebih 38,28 hektar tersebut dikembangkan oleh anak perusahaan PLN, yakni PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) dengan saham sebesar 49% dan juga dikembangkan oleh PT Sumberenergi Sakti Prima (S2P) dengan saham 51%. Dengan tambahan 660 MW untuk sistem Jawa Bali ini diperkirakan PLN bisa melayani tambahan pelanggan baru hingga 682.000 pelanggan rumah tangga.

Hal ini sejalan dengan kebutuhan terhadap listrik yang semakin tinggi serta upaya nyata PLN dalam mengejar target rasio elektrifikasi 99,9 % pada tahun 2019.
“Rasio elektrifikasi nasional tahun 2018 telah mencapai 98,3%. Angka ini telah melebihi target pada akhir tahun 2018. Adapun di Jawa Tengah sendiri rasio elektrifikasinya sebesar 98,38%. Sesuai arahan Bapak Presiden telah ditetapkan target rasio elektrifikasi nasional tahun 2019 sebesar 99,9%,” ujar Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Presiden Joko Widodo dalam sambutannya
menegaskan bahwa saat ini listrik sudah merata dan masuk ke rumah-rumah yang ada di desa-desa terpencil.
“Sekarang alhamdulillah tidak ada keluhan byar pet dan pemadaman listrik lagi kalau kita ke daerah-daerah. Listrik sudah masuk hampir ke seluruh desa-desa terpencil. Menteri ESDM juga berjanji akhir tahun ini 99,9% sudah harus masuk ke semua desa dan rumah tangga di seluruh tanah air,” ujar Presiden RI.

Presiden Joko Widodo juga berharap agar pembangun pembangkit ini dapat menarik para investor membangun usahanya di Indonesia.
“Kita juga ingin bangun pembangkit untuk mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada sehingga investasi apapun di Indonesia listriknya sudah siap dan kita berharap dengan ini makin banyak investasi yang masuk. Saya sangat menghargai pembangunan PLTU ini. Ini besar (kapasitasnya) 660 MW sehingga meningkatkan suplai listrik kita, baik untuk industri dan rumah tangga. Dan di Cilacap masih ada 1.000 MW yang inshaa Allah akan diselesaikan akhir tahun ini,” jelas Joko Widodo.

PLTU Cilacap Ekspansi 1 ini menggunakan Super-Critical Boiler berbahan bakar batubara Low Range (4.200 kilo kalori per kilogram) serta dilengkapi dengan Electristastic Precipitator dan Fluidized Gas Desulphurizaton (FGD) yang didesain untuk dapat beroperasi secara efisien dan ramah lingkungan.

PLTU ini menelan biaya investasi sebesar USD 899 juta dan berhasil menyerap tenaga kerja hingga 800 orang pada saat masa beroperasinya.

Selain itu, PLN juga melakukan percepatan pada pembangunan PLTU Cilacap Ekspansi 2 kapasitas 1×1.000 MW. Pembangkit ini dikembangkan oleh PLN dan PT S2P dimana target operasi proyek ini semula Agustus 2020, dipercepat menjadi September 2019, namun saat ini berhasil selesai keseluruhan di awal 2019 dan tengah dalam tahap uji coba mesin.

Dengan biaya investasi hingga USD 1,4 Milyar dan dampak dari percepatan commercial operation date (COD) memberikan potensi penghematan biaya operasi PLN sebesar kurang lebih Rp 1 Triliun.

Adapun penyerapan tenaga kerja di PLTU Cilacap Ekspansi 2 ini mencapai 4.200 orang. PLTU ini juga diperkirakan akan menyuplai listrik bagi pelangggan baru sebanyak Âą 1.050.000 pelanggan rumah tangga 900 VA.

“Pengoperasian kedua pembangkit tersebut sebagai upaya nyata PLN dalam meningkatkan rasio elektrifikasi nasional dan memenuhi kebutuhan tenaga listrik, tidak hanya untuk Provinsi Jawa Tengah saja, tetapi juga bagi sistem kelistrikan Jawa-Bali,” ungkap Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Tengah PLN Amir Rosidin.

Hal ini mengingat bahwa sistem kelistrikan Jawa-Bali telah terinterkoneksi dengan baik, sehingga akses listrik kepada masyarakat semakin luas jangkauannya.

Secara keseluruhan, total investasi proyek kelistrikan PLTU di Cilacap meliputi :
A. Adipala 660 MW (sudah beroperasi)
B. Cilacap 1 dan 2 kapasitas 2x300MW (udah beroperasi)
C. Cilacap Ekspansi 1 kapasitas 1×660 MW (sudah beroperasi)
D. Cilacap Ekspansi 2 kapasitas 1×1000 MW (masa uji coba)

Tenaga kerja yang diserap untuk mengoperasikan lima PLTU dengan total kapasitas 2.920 MW yang ada di Cilacap adalah sekitar 6.000 orang yang tentunya ini akan mendorong tumbuhnya ekonomi di Cilacap.

Pelatihan Pembuatan Produk Turunan Batik Betawi

 

Pemberdayaan merupakan salah satu upaya untuk menyejahterakan masyarakat. Salah satu kuncinya membuat mereka mampu menyejahterakan dirinya secara mandiri. Peningkatan kapasitas masyarakat menjadi pintu untuk mewujudkan pemberdayaan, seperti yang dilakukan PT PJB UP Muara Tawar di Kampung Kebon Kelapa yang merupakan wilayah ring 1 perusahaan.

UP Muara Tawar memberikan pelatihan pembuatan produk turunan batik kepada warga Kampung Kebon Kelapa di Bekasi. Pelatihan berkolaborasi dengan Rawit Craft dan dilaksanakan selama tiga hari, sejak tanggal 20 – 22 Februari 2019 di salah satu rumah warga. Sepuluh ibu rumah tangga yang kebetulan sebelumnya sempat bekerja pada industri garment berpartisipasi dalam pelatihan ini. Mereka diajari mengolah batik menjadi produk turunan, seperti tas laptop, totebag, pouch, dan saputangan. Peserta sangat antusias karena pelatihan menjadi salah satu peluang untuk mengembangkan skill yang telah dimiliki.

Pelatihan ketrampilan menjahit produk turunan batik diharapkan dapat dikembangkan untuk mempromosikan produk industri batik Betawi lokal yang digagas oleh Seraci. Selama ini Seraci merupakan salah satu kelompok batik binaan PJB UP Muara Tawar.

Terbentuknya kelompok baru yang fokus pada pengembangan produk turunan batik hasil dari pelatihan diharapkan mampu merubah pandangan masyarakat terhadap batik. Produk-produk kekinian berbahan batik yang dihasilkan diharapkan meluruhkan anggapan bahwa batik kuno dan tidak modern. Produk tersebut semoga dapat bersaing di pasta global dan mengembalikan kecintaan generasi milenial terhadap budaya batik. Sebagai salah satu produk lokal Indonesia, khususnya Kabupaten Bekasi, batik Betawi saat ini belum begitu banyak dikenal. UP Muara Tawar, melalui program CSR nya ingin terus mengembangkan budaya lokal ini hingga ke kancah nasional bahkan internasional.(rhm)

Pantai Plentong dari Getir Menuju Gemilang

 

Pantai Plentong di pesisir utara Jawa Barat terus berbenah untuk mengukuhkan diri sebagai salah satu destinasi wisata Kabupaten Indramayu. Salah satunya mengenalkan pesona pantai ini kepada masyarakat luas melalui hasil karya jurnalistik. Untuk itu, PWI Indramayu bekerja sama dengan PTPJB UBJOM Indramayu menggelar lomba menulis feature dan foto terkait pengembangan wisata Pantai Plentong.

Lomba merupakan bagian dari peringatan Hari Pers Nasional 2019 di Kabupaten Indramayu. “Pesona Pantai Plentong Kini, Masa Lalu yang Getir, dan Harapan Masa Depan yang Gemilang” menjadi tema dalam lomba tersebut. Pesertanya terbuka untuk semua insan media yang tergabung dalam Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Indramayu. Mereka diharapkan dapat mengangkat kisah-kisah historikal dan sukses story pengembangan wisata Pantai Plentong sebagai ajang publikasi dan promosi keberadaan pantai itu.

Pembukaan lomba dilakukan Sabtu (23/2) di lokasi Wisata Pantai Plentong, Desa Ujunggebang, Indramayu. Acara dihadiri oleh 70 wartawan peserta lomba, Hj Drs Ahmad Masyur selaku Camat Sukra, Kapolsek Patrol, manajemen UBJOM Indramayu, Kuwu Desa Ujunggebang, Kapala BUMDs Ujunggebang, tokoh masyarakat serta pengelola Wisata Pantai Plentong. Kegiatan ini menjadi bentuk sinergi dan ajang silaturahmi antara UBJOM Indramayu dengan insan pers Indramayu. Selain itu juga sebagai sarana promosi bagi pantai yang dikembangkan oleh UBJOM Indramayu sebagai salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat.(eko)

Bijak Membuang Sampah sejak Dini

 

Kesejukan menyelimuti kawasan Simpang Badak Kecamatan Tenayan Raya pada Kamis (21/2) pagi. Kehangatan mulai terasa seiring mentari yang beranjak dari peraduannya. Anak-anak riang berceloteh sambil melangkahkan kakinya menembus hujan menuju ke sekolah. Asa mereka untuk menuntut ilmu tak pernah surut meski jalanan yang ditempuh berdebu di kala panas dan berlumpur saat hujan. Mereka terus bergerak meraih harapan agar kelak menjadi orang sukses yang dapat memajukan kampung halamannya. Itulah luapan hati dari anak-anak SDN 195 Kampung Badak, sekolah Ring 1 PLTU Tenayan, yang letaknya cukup terpencil dan jauh dari perhatian.

SDN 195 yang biasanya sepi, pagi tadi sejenak ramai dihadiri oleh tamu dari berbagai instansi di Pekanbaru. Diantaranya dari UBJOM Tenayan, Dinas Pendidikan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota, pengawas sekolah, Pengawas Sekolah Rayon 6 Tenayan Raya, Ketua Komite SDN 195, jajaran TNI dan POLRI, Muspika, perangkat desa serta tokoh masyarakat lainnya. Mereka datang untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2019 yang digagas oleh UBJOM Tenayan.

Peringatan HPSN 2019 bertemakan Kelola Sampah Untuk Hidup Bersih, Sehat dan Bernilai. UBJOM Tenayan mengemas peringatan ini dengan kegiatan School Cleaning Day. Acaranya meliputi pembersihan sampah bersama, penyuluhan cuci tangan, pemberian beasiswa lingkungan, pembangunan TPS, Tenayan Greenesia (pohon untuk masa depan), sekolahku terang, sekolahku pintar dan sekolahku sehat. Kegiatan ini merupakan wujud komitmen UBJOM Tenayan dalam menjaga kelestarian lingkungan serta mendukung Kementerian Lingkungan Hidup Dan Kehutanan RI dalam mewujudkan Indonesia yang bersih dari sampah.

Acara diawali dengan kegiatan gotong – royong membersihkan sampah di lingkungan sekolah yang diikuti oleh seluruh undangan dan para siswa-siswi. Selanjutnya disampaikan edukasi terkait 6 langkah cuci tangan sesuai standar kesehatan oleh dr.Dewi Rosita kepada sekitar 130 siswa. Selain itu diberikan juga edukasi untuk membiasakan para siswa membuang sampah pada tempatnya sesuai dengan jenis dan sifat sampahnya.

Pada kesempatan tersebut UBJOM Tenayan juga menyampaikan sejumlah bantuan guna mendukung pengelolaan sampah dan sanitasi di lingkungan SD 195. Diantaranya berupa beasiswa lingkungan, bak tempat penampungan sampah sementara (TPS), dan perbaikan sanitasi air serta toilet. Bantuan diserahkan oleh Manajer Administrasi UBJOM Tenayan Joni Arifin kepada Kepala SDN 195 Rufiati S.Pd.

UBJOM Tenayan juga memberikan bantuan lain untuk mendukung kegiatan belajar mengajar. Diantaranya bantuan sarana penerangan dalam Program Sekolahku Terang yang diserahkan oleh Supervisor Sekretariat dan Umum Dimas Satriyo Hutomo. Selain itu juga bantuan berupa buku bacaan same peralatan olahraga.

Sebagai wujud implementasi salah satu Tata Nilai UBJOM Tenayan yakni Go Green, UBJOM Tenayan turut mengupayakan lingkungan sekolah yang hijau dan ramah lingkungan dengan memberikan bantuan bibit pohon. Bibit tersebut ditanam secara bersama-sama oleh seluruh tamu yang hadir.

Selamat Hari Peduli Sampah Nasional 2019, Mari Budayakan sejak dini Membuang Sampah Pada Tempatnya.(jun, riy)

K3 Menentukan Pencapaian Kinerja

 

Kegiatan Bulan K3 PJB 2019 yang digelar lebih dari sebulan sejak 14 Januari dan melibatkan insan K3 di seluruh unit telah berakhir. Namun api semangat K3 yang terbangun tidak boleh meredup. Bulan K3 diharapkan dapat berdampak positif dalam meningkatkan kedisiplinan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di seluruh unit PJB. Harapan ini disampaikan oleh Direktur Operasi 2 PT PJB Miftahul Jannah dalam penutupan Bulan K3 PJB 2019 pada Rabu (20/2) di Surabaya.

K3 menjadi hal yang sangat penting bagi PJB. Berbagai program terkait K3 diterapkan untuk mendukung tercapainya nihil kecelakaan kerja (zero accident). Miftah mengingatkan tahun 2019
ini PJB diberikan target yang sangat menantang dari pemegang saham. Aspek K3 menjadi salah satu faktor penting dalam pencapaian target tersebut. “Kita perlu melakukan sinergi dengan semua bidang , baik operasi, engineering, dan umum. Dari kantor pusat juga akan mengupayakan pendampingan-pendampingan agar target kita bisa tercapai,” pesannya.

Penutupan Bulan K3 PT PJB tahun 2019 diisi dengan seminar terkait penerapan praktis NFPA 551 Quantitative Fire Risk Assessment dalam pengendalian risiko di pembangkit dengan nara sumber Ir Adrianus Pangaribuan, MT, CFEI. Pada kesempatan itu juga diluncurkan PJB Fire Standart Guidelines oleh Dirut PJB.

Pada penghujung acara diumumkan para jawara dalam aneka perlombaan yang digelar selama pelaksanaan bulan K3. UP Cirata berhasil posisi teratas sebagai juara umum lomba K3 PT PJB 2019.

PT PJB UBJOM Pulang Pisau Terima Penghargaan Dalam Hal Keselamatan Kerja

 

PULANG PISAU – 18 Februari 2019 Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja Provinsi Kalimantan memberikan penghargaan kepada 54 perusahaan atas prestasi melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penghargaan diserahkan oleh H Said Ismail selaku Wakil Gubernur Kalimantan Tengah kepada 54 wakil perusahaan salah satunya PT PJB UBJOM Pulang Pisau.

Pada kesempatan ini PT PJB UBJOM Pulang Pisau berhasil meraih penghargaan Zero Accident tahun 2018. Pernghargaan diterima langsung oleh General Manager PT PJB UBJOM Pulang Pisau, Kurniawan Dwi Hananto, didampingi Sofiyan Dwi Susilo selaku Supervisor LK3. Sebelum penyerahan penghargaan dilaksanakan upacara peringatan Bulan K3 tingkat provinsi Kalimantan Tengah.

H Said Ismail menekankan pentingnya pelaksanaan dan pengawasan K3, untuk meminimalkan resiko kecelakaan kerja yang berpotensi menyebabkan kematian, kerugian materi, moril dan pencemaran lingkungan, di samping meningkatkan produktifitas dan kesejahteraan masyarakat. Kurniawan Dwi Hananto berharap penghargaan ini menjadi memotivasi seluruh karyawan UBJOM Pulang Pisau untuk meningkatkan kinerja serta selalu mengutamakan keselamatan dalam bekerja sehingga UBJOM Pulang Pisau menjadi lebih baik. (agung)

Gelar FKPM UP Brantas 2019

 

Para tokoh agama, tokoh masyarakat, Muspika Kecamatan Sumberpucung, dan perwakilan dari Polres Malang Rabu (20/2) berkumpul di Club House Brantas Beautiful Training Center UP Brantas. Sekitar 70 orang itu selama tiga jam saling melontarkan debat dan beradu pemaparan terkait masalah keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Meskipun demikian tak ada hal anarkis yang terjadi. Semua berjalan dengan lancar dan kondusif. Mereka menghasilkan sejumlah kesimpulan. Diantaranya lima isu yang tengah beredar dalam masyarakat, mulai dari isu lingkungan, sampah hingga obyek vital nasional (Obvitnas). Demikianlah potret suasana Forum Kemitraan Perpolisian Masyarakat (FKPM) yang begitu hidup dan konstruktif.

FKPM merupakan kegiatan yang rutin dihelat UP Brantas setahun sekali. Forum ini bertujuan untuk menyaring dan menyelesaikan permasalahan minor yang ada, terutama menghadapi momen – momen krusial menjelang pemilu seperti sekarang. Hal ini merupakan langkah antisipatif bersama dalam menjaga keamanan lingkungan.

“Kita patut berbangga hati memiliki obyek vital di wilayah sumberpucung, oleh karena itu masyarakat kami minta untuk saling menjaga dan mengawasi bersama” ujar AKP Sri Widyaningsih, Kasat Binmas Polres Malang. Senada dengan Kasat Binmas, Yaris Santoso Manajer OPHAR UP Brantas berpesan agar masyarakat dapat terus mendukung kondusifitas lingkungan serta dapat melaporkan apabila ada tindak mencurigakan di wilayah Obvitnas. Penutupan kegiatan FKPM ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama stakeholder UP Brantas.(hsn)

Focus Group Discussion Dengan kelompok Difabel

Pada tanggal 11 Februari 2019 telah sukses dilaksanakan acara diskusi dengan kelompok difabel dari Desa Segarajaya dan Desa Pantaimakmur. Secara bersamaan, kelompok difabel dari Desa Segarajaya dan Desa Pantaimakmur dikumpulkan di Aula Desa Segarajaya dengan total jumlah partisipan yang hadir adalah 33 orang. Acara ini merupakan salah satu bentuk kerja sama antara PT PJB UP Muara Tawar dengan Pemerintah Desa Segarajaya dan Desa Pantaimakmur.

Secara bersama sama, PJB yang diwakili dari staff CSR dan pemerintah desa dari wasekdes Segarajaya, Bapak Mahabib dan staff, serta bidan desa, Ibu Wulan, memberikan kesempatan bagi kelompok difabel bercerita mengenai masalah yang mereka hadapi selama ini. Selain bercerita mengenai masalah mereka, diskusi kali ini juga bertujuan untuk secara bersama-sama antara PT PJB UP Muara Tawar, pemerintah, dan masyarakat bertukar pikiran untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi sebagai tanggung jawab bersama.

Proses diskusi berlangsung dengan lancar dari awal hingga akhir. Setiap partisipan diberikan kesempatan untuk mengutarakan apapun yang mereka inginkan tanpa dibedakan. Dari beberapa masukan masalah yang diberikan, forum setuju bahwa terdapat beberapa masalah yang harus dan perlu digarisbawahi sebagai masalah penting, yakni :

  1. Pendidikan bagi anak-anak kelompok difabel yang tidak bisa ditampung di sekolah biasa karena sering kali mengalami pembedaan.
  2. Lapangan pekerjaan bagi kelompok difabel usia produktif yang tidak bisa terpenuhi.
  3. Alat bantu berkegiatan sesuai dengan disabilitas untuk membantu kegiatan sehari-hari yang masih sangat minim.

Dari masalah dan solusi yang sudah didiskusikan bersama, PT PJB UP Muara Tawar berharap dapat memberikan bantuan yang tepat guna dan berkelanjutan sesuai dengan masalah dan potensi yang ada. Selain itu kegiatan ini juga sejalan untuk mendongkrak program pemerintah dengan mulai mempedulikan kelompok difabel yang selama ini diakui belum pernah secara serius diperhatikan. Kegiatan ini akan menjadi titik awal dan pondasi untuk program pemberdayaan kepada kelompok difabel yang diusung dan dijalankan secara bersama melalui segitiga emas pemberdayaan, pemerintah, masyarakat, dan perusahaan, dalam hal ini adalah PT PJB UP Muara Tawar.

Menko Maritim dan Menteri PUPR Mengapresiasi BPWC

Sebagai entitas yang mengelola waduk di aliran sungai Citarum, PJB melalui BPWC berperan aktif dalam program Citarum Harum yang diluncurkan pemerintah setahun lalu. Aneka program digelar pada sektor 12 yang menjadi wilayah BPWC dalam program revitalisasi sungai Citarum tersebut. Kiprah BPWC dalam program Citarum Harum itu mendapatkan apresiasi dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Apresiasi diberikan saat kedua pejabat negara tersebut mengunjungi stand BPWC dalam Citarum Expo 2019 pada Selasa (19/2) di Gedong Budaya Sabilulungan, Soreang, Kabupaten Bandung.

Kedatangan Menko Kemaritiman dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ke stand BPWC didampingi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Bupati Kabupaten Bandung H. Dadang M. Nasser serta sejumlah pejabat lainnya. Pada kesempatan ini mereka mendapatkan penjelasan terkait program-program BPWC dalam Citarum Harum. Selain itu dikenalkan juga produk-produk BPWC maupun hasil masyarakat binaan CSR , seperti pupuk cair dan kerajinan eceng gondok.

Dalam Pameran Citarum Expo 2019 yang diselenggarakan Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, BPWC menampilkan program-program yang telah dilakukan pada Sektor 12 Waduk Cirata. Diantaranya penghijauan di green belt waduk Cirata, pembersihan dan pengelolaan gulma eceng gondok. Ditampilkan bagaimana upaya BPWC membersihkan gulma itu menggunakan mesin harvester dan pengelolaan eceng gondok menjadi pupuk kompos, pakan ikan, kerajinan serta biogas.

Selain itu disajikan juga program sanitasi, pengendalian sampah, serta penertiban kolam jaring apung (KJA). Program sanitasi berupa pembuatan kamar mandi dan wc komunal bagi desa-desa yang berbengaruh langsung terhadap waduk Cirata. Desa tersebut meliputi 5 desa di sektor Kabupaten Bandung Barat, 5 desa di Kabupaten Purwakarta, dan 15 desa di Kabupaten Canjur. Sedangkan program pengendalian sampah, berupa pembuatan TPS, penempatan alat pembakar sampah (Incenerator) di beberapa desa, dan pengadaan alat pengangkut sampah (motor sampah).

Program penertiban dan penataan KJA dilakukan bekerjasama dengan Satgas Penertiban sesuai dengan SK Gub. Jabar no. 523. Program ini berupa pembongkaran dan pengurangan KJA, serta alih profesi bagi masyarakat yang terdampak penertiban KJA. Program alih profesi bekerja sama dengan perusahaan pakan ikan serta Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dalam program ini dibuat percontohan budidaya ikan air tawar di darat dengan menggunakan metoda Bioflok.

Program Citarum Harum digelorakan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman untuk memulihkan sungai Citarum yang mengalami krisis akibat alih fungsi lahan di hulu dan berbagai limbah di kawasan tengah hingga hilir. Citarum Expo 2019 digelar sebagai rangkaian kegiatan dalam peringatan setahun program Citarum Harum. Pada event ini juga dilaksanakan Focus Group Discussion yang menghasilkan lima rencana besar. Diantaranya rehabititasi lahan kritis, pengolahan limbah domestik, pengolahan limbah industri, penataan sungai dan penegakkan hukum lingkungan.(azz)

Sosialisasi Kader PHBS

 

Sebagian besar wilayah Indonesia saat ini telah memasuki musim penghujan. Air yang tercurah memberikan berkah bagi masyarakat sekaligus beberapa potensi permasalahan yang harus diantisipasi. Diantaranya potensi banjir dan munculnya penyakit seperti tipes, gatal-gatal, hingga demam darah dengue (DBD).

Penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) menjadi salah satu solusi untuk menghadapi potensi penyakit yang dipicu datangnya musim penghujan. Namun sayangnya, belum semua lapisan masyarakat mengetahui dan menerapkan PHBS dalam kehidupan sehari-harinya. Sosialisasi diperlukan agar PHBS menjadi kebiasaan yang melekat dalam keseharian masyarakat.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap PHBS, UP Muara melakukan sosialisasi PHBS bagi warga Desa Segarajaya dan Desa Pantaimakmur di Balai Nelayan PPI Paljaya, Bekasi. Sosialisasi bagi warga desa di lingkungan UP Muara Tawar itu digelar Rabu (13/2) bekerja sama dengan Puskesmas Kecamatan Tarumajaya. Sosialisasi diikuti oleh para kader baru PHBS, perangkat desa dan tokoh masyarakat terkait.

Sosialisasi dimaksudkan untuk meningatkan pengetahuan para kader terhadap upaya menciptakan kondisi lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. Para kader PHBS akan menjadi ujung tombak dan penggerak kebersihan di masing-masing daerahnya. Dengan cara ini diharapkan pengetahuan dan ketrampilan terkait PHBS dapat menyebar dan menjadi pengetahuan kolektif di lingkup desa. Pada ujungnya terjadi perubahan kebiasaan hidup masyarakat menjadi lebih mengedepankan pola hidup bersih dan sehat.

Kegiatan Sosialisasi PHBS dilanjutkan dengan aksi nyata berupa pembentukan kader pengawas jentik (jumantik). Mereka bertanggung jawab dalam upaya pengontrolan perkembangbiakkan jentik nyamuk dan DBD di lingkungan masing-masing. Kader jumantik diharapkan memberi dampak signifikan dalam pencegahan penyakit DBD. Kegiatan mereka didukung penuh oleh bidan di desa masing-masing. Bidan desa terlibat dalam pengawasan dan memberikan masukan bagi pelaksanaan kegiatan jumantik di lapangan.(rhm)