Co-Firing Teknologi Pembangkit Masa Depan
![](/wp-content/uploads/2023/01/172-1.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/01/172-1.jpg)
Co-firing biomassa menjadi salah satu alternatif guna mendorong capaian target bauran energi terbarukan sebanyak 23 persen pada 2025 mendatang. Artinya, Co-firing biomassa ini menjadi solusi dalam upaya dekarbonisasi pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
![](/wp-content/uploads/2023/01/172-5-819x1024.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/01/172-5-819x1024.jpg)
Skema Co-firing biomassa yaitu mencampur biomassa dengan batu bara, sehingga penggunaan batu bara sebagai bahan baku pembangkit listrik dapat dikurangi secara berkelanjutan. Co-firing memanfaatkan biomassa dari limbah pertanian, perkebunan, dan industri pengolahan kayu sebagai pendamping batu bara dalam operasional PLTU.
![](/wp-content/uploads/2023/01/172-4-819x1024.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/01/172-4-819x1024.jpg)
Saat ini, PLN Nusantara Power (PLN NP) terus meningkatkan penggunaan Co-firing biomassa di seluruh PLTU yang dikelola. Bahkan, beberapa PLTU sudah menguji coba penggunaan High Rasio Co-firing, yaitu penggunaan bahan biomassa lebih dari 80 persen. PLN NP menargetkan dalam 5 tahun mendatang terdapat PLTU yang sudah 100 persen Co-firing.
![](/wp-content/uploads/2023/01/172-3-819x1024.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/01/172-3-819x1024.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/01/172-2-819x1024.jpg)
![](/wp-content/uploads/2023/01/172-2-819x1024.jpg)