PJB Berhasil Komersialisasikan Co-firing PLTU Pacitan
Peningkatan bauran energi baru dan terbarukan (EBT) di Indonesia terus didorong melalui berbagai cara, mulai dari pengembangan proyek pembangkit EBT hingga inovasi untuk menggunakan biomassa sebagai bahan bakar ramah lingkungan. Salah satu yang aktif digaungkan oleh PT PJB adalah melalui pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar co-firing pada PLTU.
Setelah pada pertengahan tahun 2020 berhasil melakukan komersialisasi co-firing pertama di Indonesia untuk PLTU Paiton 1&2, PJB kembali melakukan komersialisasi co-firing untuk pembangkit yang dikelolanya. Kali ini giliran PLTU Pacitan 2×315 MW dan merupakan komersialisasi co-firing kedua untuk PLTU di Indonesia.
Go-live komersialisasi co-firing PLTU Pacitan dilakukan secara virtual pada Senin (7/12) pagi. Acara daring tersebut dihadiri oleh Direktur Mega Project PLN (Persero), Direkturat Bio Energi Kementerian ESDM, jajaran Direksi PJB, serta Manajemen UBJOM Pacitan.
Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara menyatakan bahwa komersialisasi co-firing ke dua yang dilakukan pada PLTU Pacitan makin mempertebal komitmen PJB dalam mendukung program green booster PLN. Selain itu, PJB juga akan terus menggiatkan co-firing dan berbagai program EBT lainnya sebagai upaya bersama untuk mendukung tercapainya bauran EBT 23% pada tahun 2025.
Kehadiran PLTU Pacitan sebagai pembangkit kedua yang masuk dalam daftar komersialisasi mendapatkan apresiasi dari PLN. M Ikhsan Asaad selaku Direktur Mega Project PT PLN (Persero) menyatakan bahwa PJB memiliki kontribusi yang besar dalam pengimplementasian co-firing di Indonesia. Dari seluruh persebaran co-firing di Indonesia, PLTU yang dioperasikan oleh PJB mendominasi persebaran tersebut. Apa yang telah dilakukan PJB membuat PLN makin optimis terhadap peningkatan tren EBT di Indonesia.
Sementara itu, Direktorat Bioenergi Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna, memaparkan dampak positif co-firing pada PLTU Pacitan. Co-firing akan mengurangi penggunaan batubara dalam porsi yang besar sehingga mengurangi emisi gas rumah kaca di Indonesia. Selain itu juga berdampak positif pada pengembangan ekonomi kerakyatan yang produktif.
Pengalaman dan keberhasilan PJB dalam pengembangan co-firing telah dibagikan dalam berbagai kesempatan, baik dalam study banding maupun seminar. Di hari yang sama dengan go live komersialisasi co-firing PLTU Pacitan, juga dilakukan sharing best practice dalam pengoptimalan PLTU melalui co-firing. Webinar bertajuk âProspect and Challenges of Biomass Co-Firing in Coal Power Plant to Support Renewable Energy Mixâ tersebut menghadirkan tiga narasumber yang kompeten di bidang energi kelistrikan. Mereka adalah Chairani Rahmatullah; General Manager PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan, Teguh Widjayanto; Kepala Satuan Teknologi dan Enjiniring PT PJB dan Tomio Kubota; Deputy Director Technical Advisory and Consulting Group Jcoal.