Menjadi satu-satunya perusahaan di PLN Group yang bergerak di lini spare parts, jasa supervisi dan reverse engineering, hingga jasa instalasi dan upgrading, PLN Suku Cadang (PLN SC) sebagai Anak Perusahaan dari PJB terus menjadi perusahaan yang memberikan layanan prima kepada pelanggannya.

PLN SC telah melayani kebutuhan suku cadang pembangkitan, penyediaan services, dan dukungan retrofit kepada lebih dari 35 Unit Pembangkit dengan total kapasitas lebih dari 14 GW dan 11 Pelanggan Non-PLTU di seluruh Indonesia.

Memasuki usia ke-5, PLN SC berkomitmen untuk melakukan peningkatan berkesinambungan (Continues Improvement) dan menghadirkan inovasi layanan prima yang berbasis pengendalian risiko serta tata kerja yang profesional.

Selamat Ulang Tahun ke-5 untuk PLN SC!

Memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang pembangkit listrik membuat PJB kaya akan beragam pengetahuan dan kompetensi di industri pembangkitan. Berangkat dari hal ini pula, PJB menghadirkan PJB Academy, unit yang memiliki layanan pelatihan dan sertifikasi dengan tujuan untuk mengembangkan kompetensi untuk meningkatkan performansi dan inovasi di bidang pembangkitan.

Terdapat lima kelompok besar training yang ditawarkan, meliputi pemeliharaan pembangkit, EBT, operasi pembangkit, engineering, serta asset management. Selain itu, ditawarkan juga layanan Sertifikasi operasi dan pemeliharaan mengacu pada standar yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM.

Modul pembelajaran pada PJB Academy disarikan dari best practice yang telah dijalankan oleh PJB maupun perusahaan kelas dunia lainnya. Pembelajaran yang disediakan pun telah mendapatkan sertifikasi Pearson sebagai bentuk pengakuan bahwa perangkat pembelajaran telah berstandar internasional.

Sobat PJB, PLN memastikan negara hadir dengan menyediakan pasokan energi yang andal dan terjangkau untuk mendukung aktivitas dan perekonomian rakyat serta menopang pertumbuhan UMKM.Salah satunya melalui penyaluran subsidi listrik bagi masyarakat kurang mampu dan pelaku usaha kecil sebagai upaya pengentasan kemiskinan.

Subsidi listrik diberikan pemerintah untuk menjaga tarif listrik agar tetap terjangkau bagi masyarakat kurang mampu dan pelaku usaha kecil.Selama 2014-2021, pemerintah melalui PLN telah menyalurkan subsidi sebesar Rp 457 triliun untuk mengurangi tekanan ekonomi terhadap masyarakat yang kurang mampu dan pelaku usaha kecil.

Sobat PJB, pemerintah berkomitmen melalui PLN memberikan bantuan subsidi listrik untuk kelompok masyarakat tidak mampu, sesuai amanah Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2007, tentang Energi.Subsidi listrik untuk rumah tangga diberikan kepada pelanggan R1 daya 450 VA dan 900 VA, yaitu masyarakat prasejahtera yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Selain itu juga ada pelanggan sosial, industri dan bisnis kecil. Kalau kamu apakah termasuk yang disubsidi?

Sobat PJB, Pemerintah berkomitmen tetap melindungi rakyat kecil dengan memberlakukan Penyesuaian Tarif Listrik pada triwulan III tahun 2022 hanya untuk pelanggan rumah tangga mampu golongan 3.500 Volt Ampere (VA) ke atas (R2 dan R3) dan golongan pemerintah (P1, P2 dan P3).

“Penerapan kompensasi dikembalikan pada filosofi bantuan pemerintah, yaitu ditujukan bagi keluarga tidak mampu. Ini bukan kenaikan tarif. Ini adalah adjustment, di mana bantuan atau kompensasi harus diterima oleh keluarga yang memang berhak menerimanya,” ungkap Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo.

Untuk itu, pada tahun 2022 pemerintah tetap menyalurkan subsidi sebesar Rp 62,93 triliun dan kompensasi Rp 65,91 triliun, dengan asumsi ICP USD 85,88 per barel dan kurs di angka Rp 14.316/USD.

“Selain melindungi keluarga tidak mampu, terdapat potensi pertumbuhan listrik yang sangat luar biasa di tahun 2022, sehingga Pemerintah tetap memberikan kompensasi untuk pelanggan listrik rumah tangga, UMKM, bisnis, dan industri.

Ini adalah bentuk kehadiran pemerintah untuk melindungi daya beli masyarakat, meningkatkan daya saing industri, dan menjaga perekonomian nasional agar tetap stabil,” ujar Darmawan.

Halo Sobat PJB!PLN siap melaksanakan keputusan Pemerintah yang menyesuaikan tarif tenaga listrik (tariff adjustment) kepada pelanggan rumah tangga mampu non subsidi golongan 3.500 Volt Ampere (VA) ke atas (R2 dan R3) dan golongan pemerintah (P1, P2 dan P3) mulai 1 Juli 2022.

Hal ini bertujuan mewujudkan tarif listrik yang berkeadilan. Artinya, masyarakat yang mampu tidak lagi menerima bantuan dari PemerintahPenyesuaian Tarif Listrik tidak selalu berarti kenaikkan, karena perubahannya mengacu pada 4 indikator, yaitu Indonesian Crude Price (ICP), kurs, inflasi, dan harga patokan batu bara.

Nah, seperti apa penerapan kebijakannya kali ini? yuk simak fakta-faktanya.

PJB melalui Unit Pembangkitan Brantas di Malang, Jawa Timur, menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) menggunakan metode Ground Based Generator (GBG) di Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas. Terobosan TMC GBG adalah inovasi termutakhir sekaligus yang pertama kali dalam sejarah di pulau Jawa. Sebelumnya, masyarakat hanya mengenal TMC menggunakan pesawat dalam menyemai natrium klorida (NaCl) ke dalam awan melalui udara. Kini, metode TMC terbaru ini dengan menghantarkan bahan semai berupa flare ke dalam awan dari darat di hulu DAS Brantas yang topografi wilayahnya pegunungan dan perbukitan.

Pelaksanaan TMC GBG ini dijadwalkan pada 6 – 17 Juni 2022 sebagai upaya menjaga kontinuitas suplai air waduk khususnya memasuki musim kemarau. Upaya ini dilakukan dengan tetap berpedoman terhadap Rencana Alokasi Air Tahunan (RAAT) yang telah ditetapkan untuk memastikan volume air baku tetap terjaga secara kontinu. Melalui koordinasi dengan Polres Malang, bahan semai flare ditempatkan pada tower GBG yang sudah dibangun oleh PJB di wilayah pegunungan sejumlah Kecamatan di Kabupaten Malang, yaitu Wajak, Wagir, Tumpang, Karangploso. Lokasi lainnya di Gunung Panderman, Desa Pesanggrahan, Kota Batu. Adapun proses penyemaian awan menggunakan flare ini akan dilakukan di 5 (lima) lokasi wilayah Kabupaten Malang dan Kota Batu berdasarkan hasil analisis cuaca oleh BRIN.

Hasil TMC memasuki musim kemarau ini diharapkan memberikan manfaat menambah pasokan air baku, irigasi pertanian rakyat seluas 101.180 hektare dan PLTA setara 1 miliar kWh per tahun. Implemetasi TMC GBG di PJB UP Brantas ini merupakan hasil kolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan Perum Jasa Tirta I.

Dari tolok ukur itu, PJB UP Brantas mengembangkan inovasi nasional TMC GBG di DAS Brantas untuk meningkatkan produktivitas PLTA sebagai upaya konkret perusahaan dalam memberikan nilai tambah dalam mewujudkan energi bersih.1d

Penghargaan dari The Iconomics ini diberikan sebagai apresiasi bagi perusahaan-perusahaan di Indonesia yang telah melakukan kegiatan CSR selama masa pendemi dan memberikan dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Sistem penjurian yang dilakukan pada ajang ini pun melalui proses yang kompleks, dimulai dari menganalisa Laporan Keberlanjutan Perusahaan untuk mengetahui kegiatan CSR secara detail hingga melakukan media monitoring terhadap kegiatan CSR.

PJB berhasil meraih penghargaan the 4th Indonesia CSR & TJSL Award (ICA) 2022 pada Power Generation Company Sector Industry 2022 Category dalam gelaran Seminar & Awarding ICA 2022 pada Jumat (10/06) di Jakarta. Piagam penghargaan dalam acara yang dihelat secara hybrid ini diterima secara langsung oleh Zubaidah selaku Sekretaris Perusahaan.

Pada prosesi penyerahan penghargaan, Zubaidah menyampaikan kegembiraannya atas pencapaian yang berhasil diraih oleh PJB. Beliau pun menambahkan bahwa prestasi ini juga dapat memotivasi PJB untuk terus meningkatkan dan terus berkomitmen dalam program-program CSR sehingga memberikan manfaat bagi seluruh masyarakat Indonesia, serta khususnya dalam mengawal transisi energi di Indonesia.

Sejumlah Pemerintah Daerah (Pemda) telah menyatakan minat dan melakukan kerja sama dengan PJB dalam pemanfaatan FABA bagi proyek pembangunan di daerahnya. Pada Kamis (09/06), dilakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama (MoU) antara Pemerintah Kabupaten Ponorogo dengan PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) UBJOM Pacitan. Naskah MoU tersebut ditandatangani oleh Bupati Ponorogo H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M. bersama dengan General Manager PT PJB UBJOM Pacitan Dwi Juli Harsono di Aula BAPPEDA LITBANG Kabupaten Ponorogo.

Selain penandatanganan MoU pada kesempatan tersebut juga dilakukan praktek uji coba implementasi FABA berupa praktek uji coba cor beton di Jalan Imam Bonjol Ponorogo. Untuk keperluan simulasi ini UBJOM Pacitan membawa sekitar 12 ton FABA dari PLTU Pacitan. Kesepakatan bersama ini merupakan tindak lanjut dari Kunjungan Kerja Bupati Ponorogo ke PLTU Pacitan pada Jumat, 13 Mei 2022 yang lalu. Dimana kunjungan tersebut menjadi titik awal rencana besar pemanfaatan FABA bagi pembangunan infrastruktur dan plesterisasi sekitar 17.000 rumah tidak layak huni di wilayah Ponorogo. Program yang direncanakan dapat terealisasai pada tahun 2022 itu diperkirakan akan menyerap FABA sebesar 35.000 ton. Program ini kemudian akan dilanjutkan dengan program perbaikan jalan di 320 desa.

Tidak hanya memanfaatkan FABA untuk perbaikan rumah layak huni di daerahnya, Bupati Ponorogo rencananya juga akan mendorong UMK di Ponorogo untuk dapat menggunakan FABA dari PLTU Pacitan untuk keperluan produksi mereka. Seperti diketahui FABA dapat dimanfaatkan sebagai bahan dalam substitusi dalam produksi paving, batako, beton ringan dan bahan konstruksi lainnya.

PJB bekerja sama dengan Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) untuk mengadakan sejumlah pelatihan pemanfaatan Fly Ash Bottom Ash (FABA) di sejumlah unit di Jawa maupun luar Jawa. Pelatihan terkait pemanfaatan FABA sebagai bahan substitusi dalam pembangunan infrastruktur tersebut digelar pada Senin (06/06) lalu di 20 PLTU yang dikelola PJB. PLTU tersebut meliputi : PLTU Tenayan, PLTU Pulang Pisau, PLTU Rembang, PLTU Indramayu, PLTU Tanjung Awar-Awar, PLTU Pacitan, PLTU Kaltim Teluk, Paiton 1-2, PLTU Paiton 9, PLTU Tembilahan, PLTU Bangka, PLTU Belitung, PLTU Ketapang, PLTU Nii Tanasa, PLTU Amurang, PLTU Anggrek, PLTU Ampanan, PLTU Ropa, PLTU Bolok, dan PLTU Tidore.

Pelatihan ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama pemanfaatan FABA antara Korbinmas Mabes Polri dengan PT PLN guna percepatan pembangunan melalui pemberdayaan masyarakat. Selain di sisi PJB, pelatihan dilakukan secara serentak pada 46 PLTU di Indonesia dan diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi UMK hingga pembangunan infrastruktur di tanah air.

EVP K3L PT PLN (Persero), Komang Parmita menyebutkan jika bentuk kerja sama PLN dan POLRI dilakukan untuk membangun global supply chain dengan pemanfaatan FABA pada PLTU di Indonesia. Sejalan dengan Komang Parmita, Kakorbinmas Polri Irjen. Pol. Suwondo Nainggolan berharap peserta pelatihan menguasai materi sehingga mendorong UMKM setempat dapat berproduksi sehingga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat luas.